Friday, November 14, 2014

Opini kurikulum 2013



Kurikulum 2013
Pada masa sekolah saat ini, kurikulum yang diterapkan merupakan K13 (Kurikulum 2013). Kurikulum tersebut merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menggantikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). K13 telah melalui uji coba pada tahun 2013 dan setahun kemudian sudah dapat diterapkan di tingkat SD, SMP, dan SMA.  
            Pergantian kurikulum ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kegiatan belajar di sekolah. Secara spesifik, K13 menaruh perhatian pada 3 aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Menurut beberapa pakar, perubahan kurikulum dari masa ke masa disebabkan oleh berkembangnya kebutuhan masyarakat dan meningkatnya tuntutan zaman. Kurikulum yang menekankan cara mengaplikasikan ilmu dan pendidikan karakter ini diharapkan dapat membimbing siswa di dalam kehidupan bermasyarakat dan menghasilkan masa depan yang cerah serta memajukan bangsa dan negara.
            Dalam penerapan kebijakan baru pasti terdapat kelebihan maupun kekurangan, begitu pula dengan K13. Suatu sistem baru tidak dapat langsung menggantikan sistem lama yang sudah ada selama bertahun - tahun (KTSP telah menjadi kurikulum Indonesia selama kurang lebih 6 tahun), sehingga memiliki kelemahan dalam pelaksanaanya.
Berikut merupakan beberapa kekurangan K13 :
1.    K13 bertolak belakang dengan Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikarenai penekanan pengembangan kurikulum itu hanya berpatokan pada orientasi pragmatis.
2.     Saat perancangan dan pengembangan K13, guru tidak dilibatkan secara langsung, padahal guru mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pendidikan. Pemerintah melihat seakan - akan guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama satu dengan lain.
Salah satu bukti kelemahan K13 adalah pendistribusian buku paket yang tidak merata. Setidaknya baru sekitar 70% sekolah yang sudah menerima buku paket pada tanggal 3 Agustus 2014. Ini pun tidak bersamaan, melainkan bertahap, sehingga ada yang telat menerimanya. Proses pencetakan ini terlambat karena perusahaan yang mencetak buku K13 ingin menkonfirmasikan pesanan sekolah terlebih dahulu. Ketidaksediaan buku mengakibatkan siswa tidak mengetahui materi pembelajaran. Pelatihan guru mengenai K13 dapat menjadi solusi sementara, tapi ini tidaklah 100% efektif karena guru - guru terbiasa dengan KTSP, dan tanpa buku sebagai pemandu, penerapan K13 menjadi terhambat.
            Selain mengenai buku, K13 juga memperpanjang waktu sekolah. Jumlah jam sekolah SD yang tadinya 26 jam per minggu menjadi 36 jam per minggu, SMP bertambah 6 jam, dari 32 jam menjadi 38 jam, dan jam tingkat SMA relatif sama. Setelah dilakukan interview oleh media berita, didapatkan bahwa siswa dan orang tua kurang menyetujui perubahan tersebut. Siswa merasa terbebani, sedangkan orang tua merasa iba terhadap anaknya. Adapun argumentasi bahwa siswa perlu belajar di luar sekolah, yakni di lingkungan keluarga dan sosial. Penambahan jam pelajaran membuat kesempatan tersebut sempit. Hal – hal itu merupakan beberapa kekurangan dari K13.
            Tak hanya kekurangan, ada beberapa kelebihan dari K13, yakni :
1.    K13 mendorong dan menginspirasi siswa untuk berpikir secara kritis analitis
2.    Mempertinggi daya serap siswa
3.    Membuat para siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar
K13 pada dasarnya merupakan kurikulum research – based yang lebih mementingkan usaha siswa sendiri dan sedikit penjelasan guru. Meskipun ini bertujuan melatih kemandirian siswa, tetapi hal ini menjadi beban bagi beberapa dari mereka. Kemampuan setiap siswa tidaklah sama dan tidak semua siswa memiliki fasilitas yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, pemerintah diharapkan untuk mempertimbangkan kembali penerapan kurikulum 2013.

Monday, February 3, 2014

The Meaningful Gift I Have Received
Hi guys! As you know that students here are obliged to write HOTM every month. This month’s highlight of the month (HOTM) topic is about the meaningful gift that you have given or received. I choose to write the meaningful gift that I have received. For me, the meaningful gift that I have received is salvation in Jesus Christ.

Why I said receiving salvation in Jesus Christ is a meaningful gift that I have received? I said that because my life has changed when I received and asked Jesus to come and of course stay in my heart. Salvation is totally free. I received the salvation in Jesus when I sat in grade 6. I received it when I joined a retreat somewhere in Puncak with my classmates and other Tunas Bangsa’s students. When I received the salvation, I felt peace in my heart. It’s really peace and I also felt really happy. At that time, I also want to have a shout out and jump for Christ. My heart felt like weightless. It’s so light! No anger, no hatred. Salvation itself means being saved from danger, loss or harm. It means that we are free from the power of sin and from hell, the eternal penalty of sins.

Guys, do you know that if we are truly saved, we can’t lose our salvation. It was not ours to earn and it was not ours to lose. Just like this verse “My sheep listen to my voice; I know them, and they follow me. I give them eternal life, and they shall never perish; no-one can snatch them out of my hand.” John 10:27.


That’s all that I want to share. How about you? What is the meaningful gift that you have given or received? Is it about materials? Or something like what I’ve just shared.

Wednesday, January 8, 2014

Hargai Perasaan Orang Lain Dong!
     Aku hanya adalah anak yang tidak memiliki seorang ayah. Ayahku telah pergi meninggalkan aku dan ibuku pada usiaku yang baru menginjak 7 tahun. Dahulu, keluarga kami begitu berkelimpahan, tetapi tak disangka keadaan berubah begitu cepat. Sejak kepergian ayahku, kehidupan kami menjadi sangat sengsara.
     "Ayah!! Ayah!! Mengapa kau tega meninggalkan kami?" teriakku sambil menangis tersedu - sedu. "Sudahlah nak, mungkin ini yang terbaik bagi kita. Biarkan saja dia pergi." jawab ibuku. Karena ibuku tak mampu menyekolahkanku, maka aku merelakan diriku yang kecil ini untuk bekerja supaya aku tetap dapat bersekolah. Aku bergegas pergi untuk melamar pekerjaan sebagai pembantu di rumah mewah yang terletak di sebrang rumahku. Syukurlah, ternyata pemilik rumah tersebut memerlukan tenagaku. Setelah diterima sebagai pembantu, aku langsung bergegas pulang ke rumahku dan menceritakan hal yang menyenangkan ini kepada ibuku. Ibuku hanya berkata "Oh, begitu ya nak. Kalau emang kamu ingin bekerja untuk melanjutkan sekolahmu, Ibu akan mendukungmu. Sebelumnya, maaf ya karena Ibu tidak bisa membantumu." "Ya Bu, aku mengerti keadaan ibu yang sekarang." jawabku. Setelah itu, aku pamit kepada ibuku dan pergi untuk bekerja di rumah mewah tersebut.
     Pemilik rumah tersebut memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik bernama Stephanie. Meskipun ia sangat cantik, ia memiliki sifat buruk, yaitu sangat manja dan suka membentak - bentak orang lain. Stephanie berumur 1 tahun lebih muda dariku. Suatu pagi.... "Mba Julia!! Mba Julia!! Kaus kakiku dimana?? Bentar lagi aku telat nih!!" teriak Stephanie. "Di... Di.... Disini non.. Maaf, tadi aku lupa meletakkannya disamping sepatumu." balasku lembut. "Iya. Awas ya kalau lain kali Mba gini lagi. Aku bakal suruh papi dan mamiku untuk mecat Mba." balas Stephanie ketus. "Iya non.." jawabku lembut. Setelah itu, aku mengatarkan Stephanie keluar untuk masuk ke dalam Limousinenya. Itulah pekerjaanku sehari - hari. Suatu ketika, Tuan John memanggilku dan mengajakku untuk bercakap - cakap sebentar. Aku sangat terkejut mendengar apa yang keluar dari mulut beliau! Ia berkata bahwa ia akan menyekolahkanku di sekolahnya Julia karena aku telah bekerja sepenuh hati. Tak henti - hentinya ungkapan terima kasih keluar dari mulutku karena begitu gembira.
     "Papa!! Stephanie pulang!!" teriak Stephanie sambil memeluk papa tercintanya. "Halo anakku tercinta!! Papa punya berita bagus loh!" jawab Papa Stephanie. "Berita apa Pa?" tanya Stephanie kegirangan. "Ituloh.. Si Julia akan bersekolah denganmu juga Steph!" jawab Papa Stephanie. "APAAA???" teriak Stephanie terkejut. "Iya.. Beritanya sungguh bagus kan?" jawab Papa Stephanie. "Uuumm.. Iyaiya.." balas Stephanie sedih. Keesokan harinya....
     "Stephanie, Julia!" Hari ini papa yang antar kalian ke sekolah ya!" ungkap Papa Stephanie. "Oke.." jawab Stephanie dan Julia. "Steph, Julia kan anak baru, kamu tolong temenin dia ya nanti." kata Papa Stephanie. "Iya Pa.. Iya.." sahut Stephanie. Sewaktu di sekolah..
     "Hei teman - teman!" Sini deh liat! Ada pembantu sekolah disini loh! HAHAHA." teriak Stephanie. "Haa?? Mana pembantunya?" sahut seorang teman. "Ini loh.. Ini.. Namanya Julia. Dia pembantu! HAHAHA!" jawab Stephanie. "Oh ini ya.. HAHAHA! Dasar pembantu!" jawab teman - teman Stephanie. Julia hanya terdiam saat Stephanie dan teman - temannya mengolok - ngoloknya di depan umum. Air mata mulai menetes dari matanya. Hatinya begitu sakit sewaktu mendengar ejekan - ejekan yang dilontarkan mereka.
5 tahun kemudian...
     "Hi Rob!" sapa Stephanie. "Siapa kamu?" tanya Rob. "Aku Stephanie.. Aku pacarmu.. Masa kamu tidak mengenaliku?" jawab Stephanie kebingungan. "Ha? Kamu pacarku? Ga salah tuh? Pacarku itu Julia! Bukan kamu!" balas Rob ketus. "A.. Apa? Ju.. Julia pacarmu?" tanya Stephanie. "Iyalah.. Julia itu pacarku. Dia itu cantik, baik pula. Ga kaya kamu! Kamu cuman cantik doang! Hatimu busuk! Sekarang mataku sudah terbuka!" jawab Rob ketus. Stephanie hanya terdiam dan pergi meninggalkan mereka. Sejak itu, ia baru mengerti bagaimana perasaan orang - orang yang telah ia sakiti dan ia juga tidak pernah melukai perasaan orang lain lagi.

NB : Semoga cerpen aku memberikan  moral yang bagus hehe :D Sorry kurang bagus hehe :D